Angin Monsoon Australia – Beberapa bulan terakhir cuaca yang biasanya hangat dan nyaman di Jogja berubah drastis saat angin Monsoon dari Australia mulai bertiup ke Indonesia.
Info dari BMKG Jogja, suhu udara turun hingga mencapai 18 derajat Celsius di malam hari. Ini adalah salah satu gejala yang dirasakan oleh warga Jogja beberapa bulan ini.
Angin Monsoon ini membawa pengaruh dingin dan kering yang signifikan dan memberikan pengalaman cuaca yang berbeda bagi penduduk setempat.
Pengaruh Angin Monsoon dari Australia
Angin Monsoon dari Australia membawa massa udara dingin dan kering ke wilayah Indonesia, termasuk Yogyakarta (DIY).
Massa udara dingin ini memiliki sifat yang relatif lebih sejuk dibandingkan dengan udara yang biasanya ada di kawasan tersebut.
Ketika massa udara ini melewati wilayah Indonesia bagian selatan, seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT), termasuk DIY, dampaknya dapat dirasakan dalam beberapa cara.

Jarangnya Hujan dan Minimnya Tutupan Awan
Kedatangan massa udara dingin dari angin Monsoon Australia menyebabkan perubahan cuaca yang signifikan.
Salah satu dampaknya adalah jarangnya hujan dan minimnya tutupan awan di wilayah DIY dan sekitarnya. Massa udara dingin ini cenderung kurang mengandung kelembaban yang dibutuhkan untuk pembentukan awan dan hujan.
Sebagai akibatnya, wilayah tersebut mengalami cuaca yang kering dan cenderung cerah di siang hari.
Radiasi Matahari dan Suhu Udara
Ketika langit minim awan, radiasi matahari dapat langsung mencapai permukaan bumi tanpa banyak diserap oleh awan.
Ini berarti bahwa paparan sinar matahari langsung memanaskan tanah dan udara di wilayah tersebut.
Pada siang hari, meskipun suhu udara mungkin terasa sejuk karena pengaruh massa udara dingin, sinar matahari yang intens dapat menyebabkan suhu udara siang hari terasa lebih hangat daripada yang diharapkan.

Namun, pada malam hari, ketika matahari telah terbenam dan tidak ada radiasi matahari yang langsung memanaskan permukaan bumi, suhu udara mulai turun secara signifikan.
Karena minimnya tutupan awan, panas yang diakumulasi di permukaan selama siang hari dengan cepat dilepaskan ke atmosfer, menyebabkan penurunan suhu yang nyata.
Inilah alasan mengapa suhu udara di malam hari di Jogja bisa mencapai 18 derajat Celsius atau lebih rendah selama periode pengaruh angin Monsoon.
Nikmatnya staycation di Ubu Villa: Villa dengan private pool dan bBQ di malam hari
Staycation di Ubu Villa adalah pilihan sempurna untuk menghadapi perubahan cuaca akibat angin Monsoon dari Australia.
Saat siang hari kamu bisa berenang dan menikmati kesegaran air kolam pribadi.
Sementara itu, di malam hari yang lebih dingin, kamu bisa berkumpul bareng teman-teman atau keluarga di villa sambil menikmati BBQ atau wedang uwuh.
Wedang uwuh salah satu minuman khas Jogja yang cocok untuk menghangatkan baik badan dan hubungan antar keluarga.
Dengan demikian, Ubu Villa tidak hanya menghadirkan pengalaman berlibur yang istimewa, tetapi juga memberikan Ubu Lovers pilihan aktivitas untuk menyesuaikan aktivitas dengan perubahan cuaca yang terjadi.