fbpx
Home » Inilah Alasan Kenapa Wisata Kuliner di Jogja Tak Boleh Dilewatkan!

Liburan ke Yogyakarta tak melulu tentang budaya atau alam, cicipi juga keunikan wisata kuliner Jogja yang menggugah selera. Kota Gudeg ini punya segudang hidangan lezat yang kaya akan rempah dan cita rasa.

Jogja menawarkan beragam pilihan tempat makan, mulai dari street food yang ramah kantong hingga restoran keluarga yang nyaman. Di mana pun pilihanmu, makanan Jogja selalu memanjakan lidah dengan pengalaman bersantap yang kaya cita rasa untuk semua kalangan. 

Alasan Wisata Kuliner di Jogja Tak Boleh Dilewatkan

Sajian khas Jogja memiliki keistimewaan yang menjadikannya wajib dicicipi saat berwisata di kota kaya budaya dan sejarah ini. Berikut beberapa alasan mengapa wisata kuliner Jogja tak boleh kamu lewatkan.

1. Rasa Autentik

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Yogyakarta memiliki beragam makanan khas yang lezat. Rasa dari makanan khas Jogja cenderung manis, namun tetap membuat ketagihan.

Tak heran, banyak sajian khas Jogja yang kini bisa ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Namun, kamu akan menemukan rasa autentik saat berada di Kota Pelajar ini. Hal ini karena makanan legendaris Jogja masih mempertahankan resep dan cara tradisional dalam proses pembuatannya.

Gudeg

Berkunjung ke kota  yang terkenal dengan sebutan Kota Pelajar ini tak lengkap jika tidak mencicipi gudeg. Olahan berbahan dasar nangka muda yang bercita rasa manis dan gurih ini menjadi primadona untuk wisatawan maupun warga lokal.

Banyak warung dan restoran yang menyajikan kuliner khas kota Gudeg ini. Tak sedikit pula yang sudah berdiri sejak puluhan tahun lalu. Namun, masih mempertahankan rasa autentiknya. Proses pembuatannya juga masih tradisional.

Sate Klathak

Yogyakarta merupakan surga bagi para pecinta sate. Kota ini menawarkan beragam sajian sate. Namun, yang paling legendaris adalah sate klathak.

Sate yang terbuat dari daging kambing ini memiliki keunikan berupa tusuk sate yang terbuat dari jeruji besi. Bumbu yang digunakan juga relatif sederhana, yakni garam. Sehingga cita rasa daging kambing lebih terasa.

Menariknya, suara proses pembakaran sate saat ditabur garam inilah yang menjadi cikal penamaan sate klathak yang berbunyi “klathak-klathak”.

Mi Lethek

Indonesia punya berbagai varian sajian mi. Di Bantul, ada mi istimewa yang terbuat dari tepung tapioka bernama mi lethek. Dalam bahasa Jawa lethek berarti kusam, sesuai dengan tampilan mi yang tampak kurang menarik. Bentuknya menyerupai bihun, namun dengan warna yang cokelat atau abu-abu.

Pembuatan mi masih mempertahankan cara konvensional, yakni dengan menggunakan tenaga sapi untuk memutar alat pembuat mi. Mi lethek bisa digunakan sebagai bahan untuk membuat bakmi, baik goreng maupun kuah.

2. Pilihan Makanan Beragam

Kamu bisa menemukan berbagai variasi makanan di Kota Pelajar ini. Jelajahi wisata kuliner Jogja tradisional hingga kekinian yang siap memanjakan lidah. 

Makanan Khas yang Legendaris

Ragam pilihan makanan khas Jogja mulai dari hidangan utama hingga camilan yang cocok dijadikan buah tangan. Jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi makanan legendaris Jogja seperti gudeg, sate klathak, dan bakpia pathok yang telah melegenda dan menjadi favorit banyak orang.

Street Food

Jelajahi beragam street food Jogja yang menggugah selera. Tersedia berbagai pilihan lezat, mulai dari rujak es krim yang segar dan pedas manis, hingga lumpia yang renyah dan gurih.

Makanan Kekinian

Selain hidangan tradisional, Jogja juga mengikuti tren kuliner terkini. Kamu bisa menemukan berbagai pilihan menarik, seperti gelato dengan berbagai rasa dan piza dengan topping yang variatif.

Makanan Ekstrem

Bagi kamu yang berani mencoba tantangan kuliner ekstrem, Kota Gudeg juga menawarkan beberapa pilihan yang unik. Mulai dari tongseng kelelawar hingga sajian daging ular kobra, pengalaman kuliner yang tak biasa siap menantimu.

3. Harga Relatif Terjangkau

Harga kuliner di Jogja terkenal terjangkau, terutama street food-nya. Salah satu faktornya karena banyaknya universitas dan pelajar yang menciptakan persaingan harga yang kompetitif. 

Selain persaingan harga, keberadaan angkringan yang menjamur juga berkontribusi pada harga kuliner Jogja yang cenderung murah. Angkringan menawarkan berbagai pilihan menu ramah kantong, seperti nasi kucing, kopi jos, gorengan, dan sate telur.

Nasi Kucing

Merasakan suasana angkringan tak lengkap tanpa mencicipi nasi kucing. Nasi porsi kecil yang dibungkus daun pisang ini biasanya dilengkapi dengan sambal, oseng tempe, dan ikan teri. Menciptakan harmoni rasa yang sederhana, namun memikat.

Kopi Jos

Kopi jos merupakan minuman khas angkringan yang unik dan disajikan dengan cara yang tak biasa. Pasalnya, gelas kopi akan dicelup arang panas yang membara sebelum disajikan. Sensasi mendesis dan aroma smoky yang khas menciptakan pengalaman minum kopi yang berbeda dan tentunya ramah di kantong.

4. Sarat Budaya

Kuliner Yogyakarta tak hanya lezat, tetapi juga kaya akan nilai budaya. Terbukti, pada tahun 2023, lima makanan khas Jogja ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda, di antaranya Jadah Manten, Legomoro, Sangga Buana, Kembang Waru, dan Yangko Yogyakarta.

Jadah Manten

Jadah manten menjadi hidangan yang wajib hadir dalam seserahan pengantin zaman dahulu. Kudapan gurih ini terbuat dari jadah yang diisi dengan suwiran daging atau abon, kemudian dibalut adonan tepung dan dipanggang hingga matang.

Bilah bambu yang mengapit jadah manten menambah daya tarik visual dan simbolik. Makanan ini memiliki makna agar hubungan pengantin bisa langgeng.

Legomoro

Legomoro adalah camilan tradisional khas Kotagede yang sekilas mirip lemper, namun memiliki ciri khas pada pembungkusnya. Terbuat dari beras ketan berisi abon ayam atau daging, legomoro dibungkus rapi dengan daun pisang dan diikat menggunakan tali bambu yang disebut tutus. Ikatan tutus yang berjumlah dua hingga tiga buah bukan hanya berfungsi sebagai pengikat, tetapi juga menambah estetika tampilan legomoro.

Sangga Buana

Dulu sangga buana hanya bisa dinikmati untuk kalangan priyayi Keraton Yogyakarta, namun kini dapat dinikmati oleh siapa saja. Kudapan unik ini terdiri dari kulit sus yang renyah dengan isian selada segar, potongan daging ayam atau sapi, irisan telur rebus, dan disiram dengan mayones homemade. Setiap komponen memiliki makna simbolis, seperti selada yang melambangkan tumbuhan penyangga bumi dan telur yang menggambarkan gunung, simbol kekuatan dan kesuburan.

Kembang Waru

Kembang waru adalah roti tradisional khas Kotagede yang berbentuk unik menyerupai bunga waru. Kudapan ini memiliki delapan sisi yang melambangkan delapan jalan utama atau hasto broto, yang diibaratkan delapan elemen penting bagi kehidupan manusia, yaitu tanah, air, angin, api, matahari, bulan, bintang, dan langit.

Tekstur camilan manis ini renyah di pinggirdan empuk di bagian tengah. Hingga kini, kembang waru masih sering disajikan dalam acara adat dan perayaan di Yogyakarta.

Yangko Yogyakarta

Yangko Yogyakarta merupakan salah satu oleh-oleh khas yang populer di kalangan wisatawan. Makanan bertekstur kenyal ini memiliki ciri berupa warna-warni cerah yang menarik.

Terbuat dari tepung ketan dan dibalut gula halus, yangko menghadirkan perpaduan rasa manis dan gurih yang lezat. Beberapa varian yangko juga berisi campuran kacang tanah dan gula aren, memberikan rasa dan tekstur yang lebih kaya. Daya tahan yangko yang cukup lama menjadikannya pilihan tepat sebagai buah tangan dari Yogyakarta.

5. Suasana Asri

Di tengah modernisasi, Yogyakarta tetap mempertahankan keasriannya. Kontras dengan gemerlap kota-kota besar, Jogja menyuguhkan lanskap pedesaan yang hijau dan udara yang segar.

Keasrian Jogja tak hanya hadir di destinasi wisata alamnya, tetapi juga meresap ke dalam pengalaman kuliner. Banyak tempat makan di Kota Pelajar ini menawarkan pemandangan alam yang indah dan suasana yang tenang, menjadikan setiap hidangan semakin nikmat dan tak terlupakan.

6. Kreatif

Dunia kuliner Jogja terus berinovasi. Sehingga menghadirkan beragam kreasi unik, mulai dari penamaan menu yang kreatif, inovasi rasa, hingga konsep tempat makan yang menarik.

Bakpia Kukus

Bakpia umumnya dikenal dengan teksturnya yang renyah karena dipanggang. Namun, hadir inovasi bakpia kukus yang menawarkan sensasi berbeda.

Proses pengukusan memberikan tekstur yang lebih lembut dan moist, menciptakan pengalaman makan bakpia yang unik dan lumer di mulut. Varian rasa yang ditawarkan pun beragam, mulai dari kacang hijau hingga cokelat.

Gudeg Kaleng

Gudeg kini hadir dalam kemasan kaleng yang praktis. Inovasi ini memungkinkan para wisatawan untuk menikmati kelezatan makanan legendaris Jogja ini kapan saja dan menjadikannya oleh-oleh yang tahan lama.

Proses pengemasan yang higienis dan modern memastikan kualitas dan rasa gudeg tetap terjaga hingga berbulan-bulan. Sehingga cocok sebagai buah tangan khas Jogja yang praktis dan tahan lama.

Rasakan Pengalaman Menginap Seru di Ubu Villa

Setelah puas menjelajahi kelezatan sajian khas Jogja, saatnya beristirahat dan memanjakan diri di akomodasi yang nyaman. Ubu Villa hadir sebagai pilihan ideal untuk melengkapi liburan kamu.

Nikmati kenyamanan kamar modern yang dilengkapi fasilitas lengkap, mulai dari Wi-Fi gratis, AC, TV kabel, hingga kolam renang. Lokasinya yang strategis memudahkan kamu untuk mengakses berbagai destinasi wisata dan kuliner di Jogja.

Jadikan liburanmu di Jogja tak terlupakan dengan pengalaman kuliner yang menggugah selera dan kenyamanan menginap di Ubu Villa. Booking sekarang dan rasakan pengalaman menginap yang tak terlupakan!

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *