Museum Sonobudoyo adalah salah satu dari sekian banyak tempat wisata di Yogyakarta. Museum ini dianggap memiliki salah satu koleksi sejarah terlengkap.
Museum Yogyakarta ini menampung sekitar 63.3445 koleksi yang dibagi menjadi dua bagian, Unit 1 dan Unit 2 Museum.
Museum Sonobudoyo seperti dikutip dari website resminya merupakan unit pelaksana teknis daerah Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Fungsi museum ini adalah mengelola benda-benda bersejarah yang bernilai ilmu pengetahuan dan budaya. Wisatawan bisa melihat berbagai jenis seni dan kekayaan sejarah di museum ini.
Misalnya saja arsip kuno, alat musik tradisional, wayang, patung, dan masih banyak lagi barang yang bisa membantu proses pembelajaran dan penelitian.
Museum Sonobudoyo: Tempat Belajar Sejarah dan Budaya
Jika ingin mempelajari tradisi budaya kuno dan manuskrip, Museum Sonobudoyo harus ada dalam rencana perjalanan kamu saat mengunjungi Yogyakarta.
Wisatawan bisa mengunjungi Museum Sonobudoyo yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa. Ruang wayang memiliki wayang yang digunakan untuk menyebarkan agama dan menyampaikan pelajaran hidup.
Ruang senjata menyimpan berbagai senjata bersejarah seperti tombak, arit, kapak, keris, dan lain-lain. Jika ingin melihat berbagai jenis topeng, kamu bisa pergi ke ruang topeng untuk melihat topeng yang pernah digunakan dalam upacara atau pertunjukan di masa lalu.
Ruang batik menampilkan koleksi batik serta berbagai alat pembuatan batik. Selain itu, ruang ukir menampilkan banyak daur hidup serta patung yang terbuat dari kayu, perak, logam, dan bahan lainnya.
Di area mainan terdapat permainan anak-anak tradisional Jawa. Terdapat juga foto atau gambar permainan anak-anak yang populer pada masa lalu. Ruang Prasejarah menyimpan peninggalan prasejarah pada masa manusia masih berburu untuk mencari makanan.
Ruang Bali menampung hal-hal yang berkaitan dengan adat, seni, dan budaya Bali. Hal ini terutama berkaitan dengan penyebaran agama Hindu. Koleksi Museum Sonobudoyo terbagi dalam kategori biologi, arkeologi, antropologi, numismatik, sejarah, filologi, tembikar, seni rupa, dan teknologi. Untuk informasi selengkapnya, Mimin UVI akan sampaikan dibawah yaa 😊
9 Ruang Pameran Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo mempunyai berbagai ruang pameran, antara lain sebagai berikut:
1. Ruang Wayang
Memamerkan berbagai koleksi wayang yang berfungsi sebagai media penyebaran agama serta wayang yang membawa nilai-nilai hidup. Pengunjung bisa mempelajari berbagai macam wayang, serta asal usul dan sejarah wayang, di ruangan ini.
2. Ruang Senjata
Menampilkan berbagai persenjataan dalam beragam bentuk dan fungsi. Beberapa koleksi senjatanya tampak unik, dengan beragam ornamen menarik, senjata tersebut antara lain keris, tombak, patrem, kapak, wedhung, arit, dan lain sebagainya.
3. Ruang Topeng
Menyimpan berbagai seni topeng tradisional Indonesia, termasuk topeng upacara dan seni pertunjukan. Topeng dikaitkan dengan kehidupan sosial budaya berbagai suku di Indonesia sejak zaman prasejarah.
4. Ruang Batik
Memamerkan benda-benda koleksi yang berkaitan dengan batik, meliputi bahan, peralatan, proses produksi, jenis batik, dan motif, serta rincian daerah dan sentra distribusi batik.
5. Ruang Ukir
Memamerkan berbagai jenis peralatan siklus hidup, serta kerajinan kayu, perak, dan logam lainnya.
6. Ruang Logam
Memamerkan berbagai kerajinan logam, antara lain koleksi perhiasan, peralatan rumah tangga, dan perlengkapan pertunjukan kesenian tradisional.
7. Ruang Mainan
Memamerkan peralatan bermain anak-anak tradisional Jawa. Terdapat pula foto atau gambar permainan anak-anak yang pernah populer di Pulau Jawa.
8. Ruang Prasejarah
Memamerkan peninggalan masa Prasejarah (Nirlikha), ketika manusia belum bisa menulis. Benda-benda koleksi ruangan ini relevan dengan kehidupan manusia pada zaman prasejarah, khususnya berburu dan meramu makanan.
Pada tahap berikutnya, manusia mulai mempelajari cara bercocok tanam secara dasar dan melakukan ritual yang berhubungan dengan roh leluhur dan kuburan.
9. Ruang Bali
Memamerkan Benda-benda koleksi yang berkaitan dengan adat istiadat, seni, dan budaya Bali, serta penyebaran agama Hindu.
Sejarah Museum Sonobudoyo
Museum Sonobudoyo dulunya merupakan sebuah yayasan yang didedikasikan untuk pelestarian budaya Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Yayasan yang dikenal dengan nama Java Instituut ini didirikan di Surakarta pada tahun 1919.
Java Institute didirikan di Yogyakarta melalui pemungutan suara Kongres pada tahun 1924. Data budaya dari Jawa, Madura, Bali, dan Lombok dikumpulkan pada tahun 1929.
Pada tahun 1931 dibentuklah Panitia Perencanaan Pendirian Museum yang beranggotakan Ir.Th. Karsten, P.H.W. Sitsen, dan Kuperberg.
Bangunan museum ini dibangun di atas bekas tanah “Shouten” yang merupakan pemberian Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan ditandai dengan sengkalan candrasengkala “Buta ngrasa estining lata” pada tahun 1865 Jawa atau 1934 M.
Pada hari Rabu tanggal 9 Ruwah 1866 Jawa, Sri Sultan Hamengkubuwono VIII melakukan peresmian, yang ditandai dengan candra sengkala “Kayu Winayang Ing brahmana budha” yang melambangkan tahun Jawa atau tepatnya 6 November 1935 Masehi.
Museum Sonobudoyo dikelola oleh Bupati Paniradya Panti Wyata Praja (Dinas Sosial Pengajaran) pada masa pendudukan Jepang. Kemudian diperintah oleh Bupati Utoro Dipati Kebudayaan 19 Prawito, yaitu pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, pada masa kemerdekaan.
Selanjutnya dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Otonomi Daerah, maka Museum Sonobudoyo diserahkan kepada Pemerintah Pusat/Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada akhir tahun 1974, bertanggung jawab langsung kepada Direktorat Jenderal.
Mulai bulan Januari 2001, Museum Sonobudoyo bergabung dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DIY dan diusulkan menjadi UPTD Perda No.7/Th 2002, Tanggal 3 Agustus.
Isinya mengenai Pembentukan dan Organisasi UPTD Pelayanan Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Keputusan Gubernur No. 161/Th. 2002 Tgl 4 November tentang TU – Poksi. Museum Negeri Sonobudoyo menyimpan 10 jenis koleksi berbeda:
- Jenis Koleksi Geologika
- Jenis Koleksi Biologika
- Jenis Koleksi Etnografi
- Jenis Koleksi Arkeologi
- Jenis Koleksi Numismatika/ Heraldika
- Jenis Koleksi Historika
- Jenis Koleksi Filologika
- Jenis Koeksi Keramologika
- Jenis Koleksi Seni Rupa
- Jenis Koleksi Teknologika
Daya Tarik Utama Museum Sonobudoyo
Sayang sekali jika melewatkan Museum Sonobudoyo yang menawarkan banyak wawasan sejarah dan budaya, berikut beberapa daya tarik museum:
1. Koleksi Benda Bersejarah di Museum Sonobudoyo Yogyakarta
Museum Sonobudoyo memiliki lebih dari 63.3445 koleksi dan merupakan museum dengan koleksi benda bersejarah terbesar kedua setelah Museum Nasional Jakarta.
Mulai dari biologi, antropologi, arkeologi, numismatik, sejarah, seni rupa, keramik, filologi, dan koleksi teknologi.
Setiap ruangan memiliki tampilan yang menyenangkan. Jadi, selain lebih nyaman saat melihat koleksi peninggalan sejarah, Ubu Lovers bisa memilih ruangan mana yang ingin dikunjungi terlebih dahulu.
2. Pagelaran Wayang
Pengelola Museum Sonobudoyo menyelenggarakan pertunjukan wayang secara virtual setiap hari, baik wayang kulit maupun wayang orang dengan berbagai lakon.
Setiap hari kecuali hari Senin, pertunjukan-pertunjukan termasuk wayang orang Sonobudoyo ini berlangsung di Aula Timur Museum Sonobudoyo sekitar pukul 20.00-21.30 WIB. Adapun jadwal pementasannya adalah sebagai berikut:
- Pertunjukan wayang kulit pada hari Selasa.
- Pertunjukan wayang orang pada hari Rabu dan Kamis.
- Pertunjukan wayang topeng panji setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Harga tiketnya sekitar Rp 20.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 50.000 untuk wisatawan asing. Tiket hanya bisa dibeli pada hari pertunjukan antara pukul 19.00 sampai 20.45 WIB.
Nah, kamu harus masukan Museum Sejarah & Budaya ini ke dalam itinerary selama berlibur di Yogyakarta. Nikmati budaya wayang atau perkenalkan budaya tersebut kepada anak-anak, dijamin ini menjadi pengalaman liburan yang tak terlupakan.
3. Pengarsipan dan pengumpulan data kuno
Terdapat ruang khusus di museum dekat Malioboro, yakni Perpustakaan Museum Sonobudoyo. Lokasi ini menyimpan informasi tentang naskah dan arsip kuno. Namun manuskrip atau naskah cetak tidak bisa dipinjam di sini.
Jika penasaran dan ingin datang ke sini, kamu bisa berkunjung pada tanggal dan waktu berikut:
- Senin sampai Kamis pukul 08.00-16.00 WIB.
- Jumat, mulai pukul 08.00 sampai 14.30 WIB.
4. Bioskop di Museum Sonobudoyo
Jika ingin memahami sejarah dengan cara yang menyenangkan, kunjungilah bioskop Museum Sonobudoyo. Bioskop Sonobudoyo hanya buka pada hari Selasa sampai Minggu pukul 16.00 sampai 20.00 WIB, dan tiket masuknya gratis.
Bioskop ini menayangkan berbagai macam film. Dokumenter dan film pendek tersedia. Menariknya, film-film yang ditampilkan setiap bulannya berbeda-beda. Jadi, pastikan untuk melihat daftar film yang diputar pada bulan tersebut.
5. Carilah Souvenir Unik
Setelah selesai menjelajah Museum Sonobudoyo Unit 1 dan 2, kamu bisa mencari oleh-oleh khas Jogja yang menarik. Kaos oblong, miniatur, dan kerajinan tangan.
Untuk membeli kenang-kenangan, langsung menuju ke pusat oleh-oleh di kompleks Museum Sonobudoyo.
Fakta Menarik Sejarah Museum Sonobudoyo Yogyakarta
Pengunjung bisa menggunakan banyak fasilitas di dalam museum yang didirikan pada tahun 1935 ini.
Ada sepuluh bagian terpisah di ruang pameran. Catatan kuno, alat musik, wayang, patung, kain batik, lukisan, persenjataan, kaca, bahkan hewan yang diawetkan ditempatkan di setiap bagian.
Tak heran jika museum ini menjadi museum terlengkap di Yogyakarta. Terdapat auditorium yang sering digunakan untuk pertunjukan wayang atau seni lainnya.
Jangan lupakan laboratorium tempat penelitian arsip-arsip lama, serta perpustakaan tempat pengunjung bisa membaca atau mempelajari buku-buku baru dan kuno.
Selain itu, terdapat toilet, musala, dan pusat layanan informasi. Belum lagi toko souvenir yang menjual berbagai produk seni untuk dibawa pulang.
Selain menjelajahi warisan budaya dan sejarah di Museum Sonobudoyo. Ada banyak spot berfoto yang bisa diabadikan pengunjung. Pertunjukan wayang atau pertunjukan seni yang disajikan museum pada malam hari bisa dikenang oleh para pecinta seni dan budaya.
Pementasan berlangsung kurang lebih 2 jam dan dibanderol hanya Rp. 20.000 per tiket. Harap diingat bahwa pertunjukan ini hanya ada pada hari Senin sampai Sabtu.
Tips Mengunjungi Museum Sonobudoyo
Ketika ingin berkunjung ke Museum Sonobudoyo dan mendapatkan kesan baik, kamu harus mengetahui tips perjalanan berikut:
- Pastikan tubuhmu dalam kondisi fit, sehingga bisa bergerak dengan nyaman saat menjelajahi museum.
- Teliti masalah jam operasional museum serta jadwal pertunjukan seni wayang yang ingin dikunjungi agar tidak terjadi kesalahan dan berakhir kecewa.
- Pastikan baterai ponsel atau kamera terisi penuh, dan semuanya berfungsi dengan baik.
- Selalu membaca petunjuk pada label setiap koleksi museum. Agar tidak sembarangan menyentuh atau bermain-main dengan benda bersejarah di sana.
Rute Museum Sonobudoyo Yogyakarta
Museum Sonobudoyo baik unit 1 maupun unit 2 mudah dijangkau dengan kendaraan umum maupun pribadi.
Untuk menuju Museum Unit 1, pergilah ke selatan menuju Alun-Alun Utara dari 0 Km Jogja. Kemudian setelah kurang lebih 100 meter belok kanan sampai ke unit 1 yang berada di sisi kanan jalan.
Sedangkan untuk menuju Unit 2, belok kiri di pertigaan Plengkungan Wijilan dari 0 Km Jogja menuju Alun-Alun Utara. Ke arah selatan (belok kanan) dari pertigaan, dan Museum Sonobudoyo Unit 2 berada di sisi kanan jalan.
Itulah gambaran singkat tentang Museum Sonobudoyo yang bisa Ubu Lovers kunjungi ketika berlibur ke Jogja.