Home » Candi Ratu Boko: Sejarah, Mistis Sampai Cerita Aneh yang Pernah Terjadi di Sana

Candi Ratu Boko merupakan salah satu dari beberapa candi Hindu yang ada di Prambanan. Candi ini terletak di Desa Dawung dan Sambirejo, 19 kilometer sebelah timur Yogyakarta dan 3 kilometer sebelah selatan Candi Prambanan.

Candi yang juga dikenal dengan nama Istana Ratu Boko ini tepatnya terletak di puncak bukit setinggi 200 meter. Nama candi ini didapat dari seorang raja Mataram yang bernama Ratu Boko. Peninggalan ini diduga merupakan reruntuhan istana Ratu Boko. Raja dan Ratu Boko juga dianggap sebagai ayah dari Roro Jonggrang.

Saat memasuki pelataran Candi, pengunjung akan disambut oleh sebuah gapura yang terdiri dari tiga buah gapura paduraksa. Sementara itu, di dalam candi terdapat gerbang utama dengan 5 gapura paduraksa. Tulisan Panabwara dapat ditemukan pada gapura bagian dalam atau utama ini.

Ya, keturunan Raja Rakai Panangkaran disebut dengan Panabwara ini. Menurut sejarah, Rakai Panangkaran merupakan salah satu penguasa Keraton Ratu Boko yang kini menjadi situs candi. Di kompleks Istana Ratu Boko juga terdapat beberapa candi, antara lain Candi Batu Putih, Candi Pembakaran, dan Sumur Suci.

Dari candi ini, Ubu Lovers bisa melihat pemandangan kota Yogyakarta. Selain itu, karena pura ini menghadap ke barat, banyak pengunjung yang datang pada sore hari untuk menyaksikan matahari terbenam.

Rute dan Jam Buka Situs Ratu Boko

Candi Ratu Boko terletak di Dusun Bokoharjo, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Situs arkeologi ini berjarak sekitar 18 kilometer dari Kota Yogyakarta dan dapat dicapai dengan mobil atau angkutan umum.

Kawasan Ratu Boko terletak di atas bukit yang tingginya 195,97 meter di atas permukaan laut. Tempat ini buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB.

Candi ratu boko
(sumber/pinterest)

Harga Tiket Wisata Ratu Boko

Gerbang masuk kawasan wisata Ratu Boko berada di sisi barat. Karena gerbang ini terletak di tempat yang relatif tinggi, wisatawan harus berjalan kaki kurang lebih 100 meter menanjak dari area parkir kendaraan.

Pintu masuknya terdiri dari dua gerbang: gerbang luar dan gerbang dalam. Gerbang utama merupakan gerbang dalam yang ukurannya lebih besar. Berikut daftar harga tiketnya:

Wisatawan Nusantara

  • Usia 10 tahun ke atas: Rp40.000 per orang.
  • Usia 3-10 tahun: Rp20.000 per orang.
  • Rombongan 20 orang: Rp20.000 per orang.

Wisatawan Asing

  • Anak-anak: Rp217.500 per orang.
  • Dewasa: Rp362.500 per orang.

Paket Terusan

  • Ratu Boko – Prambanan
  • Usia 10 tahun ke atas: Rp85.000 per orang.
  • Usia 3-10 tahun: Rp40.000 per orang.
  • Ratu Boko – Borobudur
  • Usia 10 tahun ke atas: Rp70.000 per orang.
  • Usia 3-10 tahun: Rp35.000 per orang.

Sejarah Candi Ratu Boko

Nama Ratu Boko diduga berdasarkan legenda urban setempat. Dalam tradisi Jawa, istilah “ratu” mengacu pada pemimpin perempuan dan laki-laki, atau setara dengan “raja”. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Ratu Boko adalah ayah Roro Jonggrang menurut legenda.

Dalam legenda asal usul Candi Prambanan atau Candi Sewu, Roro Jonggrang muncul bersama seorang pangeran bernama Bandung Bondowoso. Kompleks Candi ini dibangun pada tahun 792 M pada masa Rakai Panangkaran.

Menurut Seri Pusaka Indonesia: Sejarah Kuno (2003), tempat ini awalnya bukanlah sebuah bangunan candi, melainkan sebuah biara Buddha yang dikenal dengan nama Abhayagiri.

Rakai Panangkaran saat itu turun tahta karena menginginkan perdamaian dan ingin mengabdikan sisa hidupnya pada agama. Alhasil, Abhayagiri dibangun di perbukitan di atas lahan seluas 25 hektar tak jauh dari Candi Prambanan.

Merujuk dari tulisan kusen “Kompleks Ratu Boko: Latar Belakang Pemilihan Tempat Pembangunannya” dalam Jurnal Berkala Arkeologi (1995), para biksu memerlukan tempat yang tenang untuk menjalani kehidupan keagamaannya, sehingga mereka membangun Abhayagiri di atas bukit.

Abhayagiri diubah menjadi istana sekitar abad ke-9 Masehi oleh seorang penguasa beragama Hindu bernama Rakai Walaing Pu Kumbhayoni. Tidak heran jika situs candi ini memadukan gaya keagamaan tradisional Buddha dan Hindu.

Kemudian situs ini ditemukan pada tahun 1790 oleh seorang arkeolog Belanda bernama van Boeckholtz. Lalu serangkaian penelitian dilakukan pada tahun 1814, 1884, 1854, dan 1915. Menurut para arkeolog Eropa, situs Ratu Boko terakhir digunakan sebagai istana dan benteng pertahanan, meski awalnya merupakan kompleks keagamaan.

Cerita Mistis dan Aneh dari Situs Ratu Boko

Selain mitos tentang Ratu Boko, masih banyak mitos lain tentang Candi ini. Beberapa orang percaya bahwa bangunan ini dulunya adalah kuil atau tempat pemujaan dewi Hindu. Meski kompleks bangunan ini memiliki ciri arsitektur khas Hindu dan Budha, namun tidak ada bukti bahwa situs arkeologi Ratu Boko pernah digunakan sebagai tempat peribadatan.

Mitos yang paling menggelitik tentang situs Ratu Boko adalah kisah dugaan kekuatan magisnya. Menurut legenda, situs arkeologi ini memiliki kekuatan magis luar biasa yang dapat membawa pengunjungnya kembali ke masa lalu atau bahkan menyebabkan mereka menghilang secara tak terduga.

(sumber/pinterest)

Selain itu, beberapa penduduk setempat percaya bahwa ada aura mistis di sekitar kompleks ini. Energi mistis tersebut konon merupakan peninggalan Ratu Boko atau entitas masa lalu lainnya yang masih menghantui lokasi ini.

Meski mitos tentang Ratu Boko menambah daya tarik situs arkeolog ini, namun penting untuk diingat bahwa ketika mempelajari keindahan dan sejarah yang tersembunyi, fakta sejarah yang sebenarnya tetap harus diperhatikan. Candi ini merupakan kompleks bangunan bersejarah dengan arsitektur memukau dan keindahan luar biasa.

Struktur Bangunan Situs Ratu Boko

Candi Ratu Boko terdiri dari beberapa struktur bangunan yang kompleks, termasuk struktur mirip istana seperti gerbang masuk pendapa dan keputren. Bangunannya disusun sebagai berikut:

1. Gerbang

Gerbang masuk kawasan wisata Ratu Boko berada di sisi barat. Bangunan-bangunan tersebut terletak pada titik yang relatif tinggi, yang kemudian dibagi menjadi gerbang luar dan dalam.

Gerbang utama atau gateway merupakan gerbang dalam yang ukurannya lebih besar. Gerbang utama terdiri dari lima gerbang paduraksa yang sejajar dengan gerbang luar. Pada masing-masing sisi gapura ini terdapat dua buah gapura yang mengapit.

Pada tiga dari lima pintu gerbang terdapat tangga dengan pipi tangga berhiaskan ukel (gelung) di bagian bawah dan kepala raksasa di bagian atas. Dinding luar tangga juga dihiasi ukiran motif bunga dan tanaman merambat.

2. Candi Batukapur

Pondasi batu kapur seluas 55 meter persegi terletak sekitar 45 meter timur laut dari gerbang pertama.

3. Candi Pembakaran

Candi pembakaran yang terletak 37 meter sebelah timur laut gerbang utama, berbentuk teras tanah bertingkat setinggi 3 meter. Di tengah teras terdapat semacam sumur berbentuk persegi yang digunakan untuk membakar mayat. Lalu ada sumur tua yang dipercaya merupakan sumber air suci.

4. Paseban

Paseban adalah tempat untuk menghadapi raja. Paseban Ratu Boko berjarak sekitar 45 meter di sebelah selatan gerbang utama. Bangunan Paseban terbuat dari batu andesit dengan ukuran tinggi 1,5 meter, lebar 7 meter, dan panjang 38 meter.

Lalu ada lantai paseban sisi barat. Selanjutnya ditemukan 20 tiang pondasi (tempat menempelnya tiang-tiang bangunan) dan 4 alur yang diduga bekas tempat berdirinya dinding pembatas.

5. Pendapa

Pendapa merupakan ruang tamu yang biasanya terdapat di bagian depan. Pendapa ini berjarak sekitar 20 meter dari Paseban. Bangunan ini terbuat dari tembok batu setinggi 3 meter yang mengelilingi sebidang tanah berukuran 40×30 meter.

Gapura paduraksa (gapura beratap) menghubungkan bangunan dengan pintu masuk di sisi utara, barat, dan selatan. Saluran pembuangan air yang disebut Jaladwara mengelilingi bagian luar tembok, serupa dengan yang terdapat di Candi Banyunibo dan Candi Borobudur.

Lalu ada teras batu di luar tembok sisi tenggara yang masih berdiri. Di kawasan ini terdapat tiga pura kecil untuk peribadatan. Bangunan yang lebih besar di sisi tengahnya kemudian ditopang oleh dua buah candi.

Struktur pusatnya adalah candi yang didedikasikan untuk Dewa Wisnu. Dua candi di kedua sisi masing-masing didedikasikan untuk Dewa Siwa dan Dewa Brahma. Dalam agama Hindu, dewa tertinggi adalah Wisnu, Siwa, dan Brahma.

6. Kaputren

Para putri tinggal di istana putri yang merupakan bagian dari struktur bangunan istana. Istana putri Ratu Boko terletak di sebelah timur pendapa. Dinding batu dengan pintu penghubung membelah Keputren ini menjadi dua. Terdapat beberapa kolam yang masing-masing terdiri dari tiga kolam persegi dan delapan kolam bundar yang disusun dalam tiga baris.

7. Gua

Di lereng bukit Ratu Boko terdapat dua buah gua. Gua Lanang (jantan) dan Gua Wadon (betina) adalah nama yang diberikan untuk gua-gua tersebut. Gua ini berbentuk lorong persegi. Di dalam gua terdapat relung-relung yang menyerupai bilik. Kemudian ditemukan pahatan berbentuk seperti pigura persegi panjang.

Daya Tarik Situs Ratu Boko

Situs Ratu Boko terletak di atas bukit dengan ketinggian kurang lebih 200 meter di atas permukaan laut. Dibandingkan dengan candi lainnya, tempat ini bisa dikatakan sebagai kawasan keraton yang luas dan lengkap. Bangunan yang ada di candi ini antara lain gerbang masuk utama, tempat tinggal, pendopo, pagar pelindung, dan kolam renang.

Disini, Ubu Lovers bisa menikmati pemandangan sawah yang luas, kuil, dan kereta api yang melintas. Tentu saja pemandangan yang tampak alami ini baik untuk suasana hati dan pikiran, sehingga mampu menenangkan. Apalagi udara di sekitar lokasi sangat sejuk dan segar karena banyaknya pohon hijau dan rerumputan.

Berfoto dengan background Candi Ratu Boko (sumber/pinterest)

Wisatawan bisa duduk di kursi yang disediakan untuk menikmati panorama sejuk ini. Bahkan dari ketinggian tersebut pengunjung bisa lebih memahami karya Tuhan dan lebih bersyukur menjalani hidup yang indah ini. Kursi cantik ini juga bisa dijadikan backdrop foto untuk mengabadikan momen bahagiamu.

Dari sekian banyak ragam daya tarik yang disimpan oleh Keraton Ratu Boko ini terdapat satu hal yang sangat menarik hati para wisatawan. Bahkan, siapa pun rela menunggu momen yang tepat agar tidak terlewatkan. Salah satu tujuan yang paling digemari wisatawan adalah keindahan matahari terbenamnya.

Tentu saja lokasi ini mampu menghasilkan foto siluet dengan pemandangan yang sempurna. Tak hanya itu, wisatawan juga diperbolehkan melakukan aktivitas berkemah, memilih paket wisata edukasi, tracking, dan tur berpemandu.

Demikian informasi lengkap mengenai Candi Ratu Boko, mulai dari sejarah, legenda, daya tarik, dan struktur bangunannya. Sekian, selamat berlibur!

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *