Wisata Sekitar Candi Prambanan – Candi Prambanan adalah salah satu situs bersejarah paling terkenal di Indonesia.
Candi yang terletak sekitar 17 kilometer dari Yogyakarta ini merupakan contoh arsitektur Hindu terbesar di Indonesia dan sudah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Meski menjadi salah satu daya tarik utama Yogyakarta, kawasan sekitarnya memiliki sejumlah destinasi wisata yang tak kalah menarik yang wajib kamu jelajahi! Mulai dari Heha Sky View hingga Candi abang, ada banyak lokasi wisata yang akan membuatmu rindu dan ingin kembali ke Yogyakarta.
Wisata Sekitar Candi Prambanan: Destinasi Menarik Dan Mempesona Ala Jogja
Berikut adalah beberapa destinasi Wisata Sekitar Candi Prambanan, simak selengkapnya di bawah ini:
Heha Sky View
Melihat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dari ketinggian merupakan pengalaman wisata yang sayang untuk dilewatkan. Heha Sky merupakan salah satu lokasi di mana kamu bisa mendapatkan pemandangan kota Gudeg dari atas.
Terdapat food stall, adalah sebuah kawasan kuliner yang berkonsep street food, dengan pedagang yang menjual makanan dari kontainer, sedangkan restorannya memiliki 4 tingkat.
Lantai bawah berisi ruang pertemuan berukuran sedang yang bisa menampung 40 orang. Lantai pertama menawarkan menu a la carte dan AC.
Lantai ketiga dirancang untuk rombongan, itu adalah atap setengah outdoor atau semi outdoor rooftop. Sky Glass menjadi lokasi foto terkenal di lantai ini.
Selain restoran dan booth makanan, Heha Sky View menyediakan berbagai fasilitas yang lengkap.
Berdasarkan website heha Sky View, terdapat area taman, tempat berfoto, area Bean Bag, pertunjukan musik, Heha Garage, toko souvenir, musala, toilet, tempat parkir, dan jalur disabilitas. Menurut situs resminya, Heha Sky View menyediakan berbagai spot foto Instagramable untuk para pengunjung, beberapa diantaranya adalah:
A. Sky Balloon
Sky Balloon adalah lokasi foto bertema balon udara. Setiap pengunjung harus membayar biaya mulai dari Rp 20.000 per orang untuk mengambil foto di spot ini. Tentu saja karena murni untuk fotografi, balon udara ini tidak bisa terbang.
B. Love Box
Pengunjung bisa menuliskan ucapan atau harapan untuk orang tersayang di Love Box, sembari berburu foto-foto Instagrammable.
Pemandangan Jogja yang menakjubkan membuat pengunjung merasa puas. Setiap pengunjung harus merogoh kocek sebesar Rp 25.000 sampai Rp 50.000 untuk membeli papan atau botol yang akan dimasukkan ke dalam Love Box.
C. Sky Glass
Di Heha Sky View, Sky Glass menjadi destinasi foto yang populer. Wisatawan pecinta adrenalin harus mencoba berfoto di lantai kaca ini.
Cakrawala Yogyakarta terlihat dari Sky Glass. Pada malam hari, efek fotonya akan berbeda. Pengunjung yang ingin mengambil foto di Sky Glass harus membayar biaya mulai dari Rp 30.000 per orang.
Harga Tiket Masuk Heha Sky View dan Jam Buka
Objek wisata ini buka dari hari Senin sampai Jumat mulai pukul 10.00 pagi sampai 21.00 malam.
Sedangkan di akhir pekan atau weekend, Heha Sky View buka mulai pukul 08.00 sampai 21.00 WIB.
Harga tiket mulai dari Rp 20.000. Tiket harga penuh termasuk untuk anak-anak berusia 2 tahun ke atas.
Rute Menuju Heha Sky View
Heha Sky View terletak di Kecamatan Patuk Yogyakarta, Kabupaten Gunungkidul.
Jarak tempuh dari Tugu Yogyakarta kurang lebih 21,7 kilometer (km), dengan waktu tempuh sekitar satu jam. Kamu bisa berkendara ke arah timur (menuju Solo) dari Tugu Yogyakarta.
Belok kiri di lampu merah kedua (persimpangan Gramedia) dan terus lurus sampai sampai di Bundaran UGM.
Bukit Breksi
Bukit Breksi adalah sebuah bukit yang dibangun dari batuan breksi, sesuai dengan namanya. Dulu bukit ini adalah area tambang batuan breksi, namun pemerintah menutup operasi penambangan di lokasi Tebing Breksi pada tahun 2014.
Oleh karena itu, masyarakat pun dengan kreatifitasnya menjadikan bekas tambang tersebut menjadi objek wisata. Tebing Breksi pun diresmikan sebagai objek wisata baru di Jogja oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tahun 2015. Terdapat beberapa kegiatan menarik ketika berlibur di Bukit Breksi:
A. Mengagumi pemandangan Jogja dari atas Bukit Breksi
Pengunjung yang mendaki Tebing Breksi dapat memanjakan mata dengan pemandangan Jogja yang menakjubkan, antara lain Candi Prambanan, Bantara Candi, Candi Sojiwan, Gunung Merapi, Kota Yogyakarta, dan tentu saja pemandangan matahari terbenam yang indah!
B. Tlatar Seneng
Tlatar Seneng merupakan panggung seni berdiameter 15 meter, dilengkapi dengan kursi pengunjung yang tertata rapi. Tlatar Seneng biasanya dimanfaatkan untuk acara-acara khusus seperti konser musik dan acara pernikahan.
C. Menjelajahi Tebing Breksi menggunakan Jeep
Layanan penyewaan Jeep wisata tersedia bagi pengunjung yang ingin menjelajahi Tebing Breksi dan sekitarnya. Situs Tebing Breksi menyediakan berbagai macam paket sewa.
Perbedaan harga tiap paket ditentukan berdasarkan jarak tempuh mengelilingi Tebing Breksi. Berikut tarif sewa Jeep Bukit Breksi:
- Short Trip: Perjalanan Short dikenakan biaya Rp. 360.000 untuk jarak kurang lebih 5 km. Candi Ijo, Tebing Breksi, Patung Gupolo, dan Watu Payung.
- Medium Trip: Perjalanan medium dikenakan biaya Rp 450.000 dan menempuh jarak kurang lebih 6 km. Watu Payung, Tebing Breksi, Patung Gupolo, Candi Ijo, dan Bukit Obelix.
- Long Trip: Perjalanan Long dikenakan biaya Rp 600.000 untuk jarak kurang lebih 8 km. Bukit Obelix, Tebing Breksi, Candi Ijo, Watu Payung, dan Bukit Teletubbies.
Perlu diingat bahwa setiap Jeep hanya dapat mengangkut maksimal empat orang. Diatas adalah sederet kegiatan menarik di bukit Breksi Jogja yang tidak boleh dilewatkan.
Harga Tiket Masuk Bukit Breksi dan Jam Buka
Perlu dicatat, wisatawan tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk menikmati keindahan Bukit Breksi.
Biaya masuk ke lokasi ini hanya Rp 10.000 per orang. Wisata ini dibuka setiap hari, mulai pukul 07.00 sampai 20.00 WIB.
Rute Menuju Bukit Breksi
Bukit Breksi terletak di Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Sleman, DIY, Kabupaten Sleman. Lokasi Tebing Breksi berdekatan dengan objek wisata Candi Prambanan.
Jaraknya sekitar 20 kilometer dari Jogja ke Tebing Breksi. Menggunakan kendaraan bermotor bisa menempuh jarak tersebut dalam waktu sekitar 1 jam.
3. Obelix Hills
Pemandangan alam yang memanjakan mata bisa kita temukan di salah satu sudut Kota Sleman. Pengunjung bisa melihat indahnya pemandangan Yogyakarta dari ketinggian.
Bukit Obelix terletak di Dusun Klumprit I-II, Wukirharjo, Kapanewon, Prambanan, Kabupaten Sleman. Ada banyak ruang untuk bersantai dan menikmati keindahan berbagai tempat.
Obelix Hills terletak di pinggiran berbatu Yogyakarta. Sejauh mata memandang yang terlihat hanya pemandangan perbukitan hijau, pepohonan, dan kota Yogyakarta.
Jika beruntung, wisatawan bisa melihat cerahnya senja, dan di malam hari, kamu bisa melihat gemerlap lampu kota.
Selain itu, ada banyak spot foto Instagramable gratis dengan konsep pemandangan alam terbuka. Ada bangunan berwarna-warni lainnya seperti Tenda Tiga Gunung, Rock Bar, dan Casa Mexicana.
Pottery Cave, salah satu lokasi berfoto terbaru, memiliki desain menarik dan kombinasi tembok warna-warni yang menawan. Konsep ini memperkenalkan karya seni seniman lokal Yogyakarta yang cukup menarik dan bisa dimanfaatkan sesuai perkembangan zaman.
Matahari terbenam menjadi salah satu daya tarik terbesar di Obelix Hills Jogja. Namun ternyata ada banyak tempat wisata di Obelix Hills yang bisa kamu nikmati saat berlibur.
A. Sunset yang Eksotis
Letaknya di kawasan tinggi dan menghadap ke barat, membuat pengunjung bisa menikmati kemegahan pemandangan kota yang eksotik. Saat bersantai di Obelix Hills, warna kuning keemasan akan menyambutmu.
Lebih serunya, terdapat berbagai lokasi di Obelix Hills, di mana kamu bisa menikmati matahari terbenam dengan lebih damai. Salah satunya di The Plaza of The Star yang memiliki Bean Bag.
Jadi kamu bisa melepas penat, minum kopi, dan ngemil sambil menyaksikan matahari terbenam.
B. Melihat Keindahan Yogyakarta dari atas
Tak perlu khawatir jika kamu melewatkan matahari terbenam atau hanya bisa datang pada siang hari.
Keindahan Yogyakarta masih bisa disaksikan dari ketinggian. Jika cuaca cerah dan beruntung, kamu bisa melihat Gunung Merapi dari Obelix Hills.
Di malam hari, kamu akan merasa seperti melayang di atas awan. Gemerlap lampu penduduk Yogyakarta menyerupai bintang. Kamu bisa menghabiskan waktu liburan di sejuknya udara Jogja sambil menyantap gorengan dan minum teh atau kopi.
C. Arsitektur yang Indah
Jika diperhatikan, Obelix Hills terkesan berbeda dengan kawasan lain, hampir seperti karnaval sirkus. Tenda peneduh berukuran besar, Bean Bag, bahkan kilauan lampu menerangi area Obelix Hills.
D. Lokasi foto yang Instagramable
Hampir setiap lokasi di Obelix Hills memiliki spot foto yang instagramable. Jika kamu ingin tampil berbeda, manajemen Obelix Hills menawarkan kesempatan berfoto eksklusif. Sangat direkomendasikan untuk foto kenang-kenangan atau posting di media sosial.
Sebagai catatan, setiap lokasi foto berbeda-beda. Ayunan misalnya, merupakan ayunan setinggi 12 meter yang bertengger di tepi tebing. Kamu berfoto dengan latar belakang Kota Yogyakarta, sangat memacu adrenalin dan menyenangkan bukan?
Harga Tiket Masuk Obelix Hills dan Jam Buka
Obelix Hills buka dari senin sampai Jumat, pukul 10:00 sampai 21:00 WIB. Sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu serta libur nasional: 07.00-21.00 WIB.
Untuk berlibur ke Obelix Hills, kamu hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp. 20.000 – Rp. 25.000/orang.
Rute Menuju Obelix Hills
Untuk berkunjung ke Obelix Hills, dibutuhkan waktu sekitar 55-60 menit dengan mobil dari Malioboro, dan jarak terpendek melalui rute berikut:
Jl Malioboro > Jl kusumanegara, Gedong Kuning-Wonocatur > Jl Raya Janti > Prambanan > Jl Sumberharjo > Perbukitan Obelix.
4. Candi Abang
Rekomendasi Wisata Sekitar Candi Prambanan terakhir adalah Candi Abang. Candi ini adalah bekas reruntuhan candi yang berasal dari zaman Kerajaan Mataram Kuno.
Nama Candi Abang diambil dari bahan bangunannya yaitu batu bata merah. Istilah abang berarti “merah” dalam bahasa Jawa. Penduduk setempat mengaku memberi nama Candi Abang pada masa Hindia Belanda.
Candi Abang terletak di atas bukit dengan tinggi 6 meter dan diameter 40 meter. Menurut data Ijzerman dalam Beschrijving der Oudheden, Nabij de grens de Residences Soerakarta en Djogdjakarta (1891), candi ini dibangun dari batu bata padat.
Saat Ijzerman berkunjung, yang tersisa dari Candi Abang hanyalah puing-puing dan bekas lantai. Candi tersebut sudah runtuh menjadi puing-puing, menurut Rapporten Van den Oudheidkundigen Dienst (ROD) dalam Nederlandsch-Indie (1915).
Sedangkan menurut tulisan NJ Krom dalam Inleiding Tot De Hindoe-Javaansche Kunst (1920), candi tersebut sudah runtuh dan merupakan salah satu peninggalan Hindu-Budha yang terletak di dataran Sorogedug.
Bangunan ini terletak di atas bukit yang dikaitkan dengan kepercayaan Hindu-Buddha. Gedung-gedung tinggi dianggap sebagai tempat suci (tempat tinggal para Dewa dan Dewi) pada masa itu.
Prasasti ini ditemukan pada tahun 1932, dan isinya sekitar tahun 794 Saka atau tahun 872 Masehi. Namun penanggalan ini tidak bisa menentukan tahun berdirinya Candi Abang.
Sisa-sisa reruntuhan candi yang terbuat dari bata merah masih bisa ditemukan sampai saat ini. Bentuk candi saat ini adalah dataran tinggi yang ditumbuhi rumput menyerupai gundukan atau bukit.
Bukit ini akan berwarna hijau saat musim hujan, namun tandus saat musim kemarau.
Harga Tiket Masuk Candi Abang dan Jam Buka
Candi Abang buka setiap hari, mulai senin sampai minggu dari pukul 07.00 – 18.00 WIB.
Wisatawan yang ingin mengunjungi Candi Abang harus membayar biaya masuk sebesar Rp 5.000.
Rute Menuju Candi Abang
Jarak Candi Abang ke Kota Yogyakarta kurang lebih 15 km, dengan waktu tempuh kurang lebih 32 menit.
Susuri Jalan Yogyakarta-Wonosari sampai di pertigaan Piyungan, lalu belok kiri atau masuk ke Jalan Prambanan Piyungan.
Di perempatan Berbah carilah tanda Candi Abang, terus belok ke kiri dan terus menyusuri jalan sampai menemukan bukit kecil. Rute dari sini mulai menanjak sampai lokasi wisata Candi Abang.
Di atas adalah 4 rekomendasi Wisata Sekitar Candi Prambanan yang indah dan mempesona, semoga bisa jadi referensi untuk destinasi liburan bersama orang tersayang ❤️
1 thought on “Rekomendasi Tempat Wisata Sekitar Candi Prambanan”